Pelabuhan Tanjung Selor merupakan salah satu pelabuhan utama di Kalimantan Utara, terutama untuk transportasi dan perdagangan lokal. Pelabuhan ini terletak di tepi Sungai Kayan dan melayani berbagai layanan seperti pengangkutan barang dan penumpang menggunakan speedboat.
Pelabuhan Kayan II, salah satu pelabuhan di Tanjung Selor, sering digunakan untuk perjalanan menuju Tarakan dan Bunyu. Layanan speedboat reguler disediakan untuk memenuhi kebutuhan transportasi sehari-hari, dengan harga tiket yang bervariasi.
Selain itu, pelabuhan ini juga berperan dalam evakuasi dan bantuan darurat, Tim SAR dan pihak berwenang sering kali menggunakan pelabuhan ini sebagai titik awal operasi pencarian dan penyelamatan.

Pelabuhan Tanjung Selor menyediakan berbagai layanan untuk memenuhi kebutuhan transportasi dan perdagangan lokal. Berikut adalah beberapa layanan utama yang tersedia:
Speedboat Reguler: Pelabuhan Kayan II menyediakan layanan speedboat reguler menuju Tarakan dan Bunyu. Armada speedboat ini beroperasi pada jadwal yang terjadwal, dengan tarif sekitar Rp 145.000 per penumpang. Kapal-kapal ini dilengkapi dengan fasilitas AC dan televisi untuk kenyamanan penumpang.
Transportasi Darurat dan Evakuasi: Pelabuhan ini juga berfungsi sebagai titik awal operasi pencarian dan penyelamatan dalam keadaan darurat, seperti kecelakaan speedboat. Tim SAR dan pihak berwenang sering menggunakan pelabuhan ini untuk evakuasi dan bantuan darurat.
Pengangkutan Barang: Selain transportasi penumpang, pelabuhan ini juga melayani pengangkutan barang menggunakan kapal-kapal besar. Layanan ini penting untuk mendukung aktivitas perdagangan dan industri di wilayah sekitar.
Fasilitas Penyebrangan: Pelabuhan Penyebrangan Kayan V menyediakan layanan penyebrangan untuk masyarakat setempat, memudahkan akses ke daerah-daerah sekitar.
Pelayanan Pelabuhan Lainnya: Ada juga pelabuhan lain seperti Pelabuhan Colombus dan Pelabuhan Speed VIP yang menyediakan berbagai layanan pengangkutan dan penyebrangan.
Pelabuhan Tanjung Selor memiliki sejarah yang panjang dan penting dalam perkembangan wilayah Kalimantan Utara. Berikut adalah ringkasan sejarah pelabuhan ini:
Masa Kolonial Belanda: Pelabuhan Tanjung Selor pertama kali menjadi salah satu pelabuhan utama di wilayah tersebut selama masa kolonial Belanda. Letak strategisnya di tepi Sungai Kayan membuatnya menjadi pusat perdagangan yang vital bagi aktivitas ekonomi di sekitar wilayah tersebut.
Peran dalam Perdagangan: Selama masa Kesultanan Bulungan, pelabuhan ini menjadi pusat perdagangan yang ramai. Para pedagang dari Singapura, Magindanau, Bulungan, dan Berau sering singgah di pelabuhan ini untuk melakukan jual beli hasil bumi seperti sarang burung, lilin, rotan, dan lain sebagainya.
Perkembangan Modern: Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, pelabuhan Tanjung Selor mengalami berbagai perubahan yang signifikan. Peningkatan infrastruktur dan fasilitas pelabuhan menjadi salah satu fokus utama dalam upaya mengembangkan pelabuhan ini menjadi lebih modern dan efisien.
Kolaborasi dan Adaptasi: Dalam menghadapi tantangan di era modern, pelabuhan Tanjung Selor juga perlu terus beradaptasi dengan perkembangan global yang semakin cepat. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat lokal menjadi kunci dalam memastikan kelangsungan operasional pelabuhan ini
Pelabuhan Tanjung Selor berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan menyediakan layanan transportasi yang berfungsi dengan baik. Pelabuhan Tanjung Selor menjadi pusat aktivitas transportasi penting di wilayah ini, mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar.